Minggu, 20 Maret 2016

BUDAYA JAWABARAT



                TUGAS ILMU BUDAYA DASAR




Disusun Oleh :
Nama        : Firsty Nurhafitry
NPM         : 13113524
Kelas         : 1KA09
Dosen       : Helnawaty



JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER dan TEKNOLOGI INFORMASI
DEPOK

JABAR
Termaju di Indonesia 2025
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2025 memiliki target untuk menjadi provinsi termaju di Indonesia. Target ini tidak muluk-muluk, juga tidak sedang bermimpi atau berkhayal. Pasalnya Jawa Barat yang merupakan provinsi dekat dengan Ibu Kota Jakarta, seringkali menjadi mitra untuk provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Tidak sedikit tokoh Jawa Barat menjadi tokoh nasional, dan sangat berpengaruh di level nasional dan internasional. Juga tidak sedikit kekayaan yang dimiliki Jawa Barat menjadi penyokong provinsi lain. Jawa Barat juga seringkali menjadi destinasi para pelajar dan mahasiswa dari dalam atau luar negeri untuk belajar di sekolah dan Perguruan Tinggi.
Kemudian turis domestic dan mancanegara datang untuk menikmati keindahan alam Jawa Barat. Di bidang budaya, banyak budaya dari Jawa Barat yang popular dan menjadi daya tarik masyarakat luar untuk belajar budaya Jawa Barat. Jadi,sudah layak kalau Jawa Barat menjadi provinsi termaju di Indonesia pada tahun 2025.
Berikut adalah ulasa mengenai budaya budaya yang ada di Jawa Barat , seperti tarian tradisional , lagu tradisional, upacara adat, tempat wisata yang ada di Jawa Barat.
Tarian di Jawa Barat
Ada banyak tarian yang ada di Jawa Barat , salah satunya adalah yang paling terkenal  :
1.          Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng Cirebon merupakan tarian tradisional yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Tarian ini diyakini masyarakat Cirebon telah ada sejak kesultanan Cirebon. Disebut dari topeng karena para penarinya menggunakan topeng saat beraksi. Pada pertunjukan tari topeng Cirebon ini, penarinya disebut sebagai dalang. Hal ini disebabkan karena pada pertunjukan tari topeng biasanya penari menggunakan beberapa topeng yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada umumnya penari tari topeng menggunakan 3 topeng yang digunakan secara simultan. Diawali dengan topeng warna putih, kemudian biru dan ditutup dengan topeng warna merah. Setiap perganian warna topeng yang dikenakan, gamelan yang ditabuh pun semakin keras sebagai perlambang dari karakter tokoh yang diperankan.

Musik pengiring tari topeng Cirebon ini adalah menggunakan gamelan khas Cirebon. Tradisi pertunjukan Tari Topeng Cirebon ini telah berkembang dan menyebar di daerah daerah Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, dan Brebes. Perkembangan tari topeng tersebut menyebabkan munculnya berbagai variasi dan gaya tari topeng yang akan dibahas tersendiri dimasa mendatang.


2. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Merak

Tari merak dari Jawa Barat ini diciptakan oleh seorang tokoh seni Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950. Namun dalam perjalanan waktu dan sejarah Tari Merak ini mengalami beberapa kali revisi diantaranya Tari Merak yang telah dibuat ulang oleh Irawati Durban pada tahun 1965.

Dinamakan tari merak karena tarian ini menggambarkan kecantikan dan keindahan burung merak. Para penari tarian tradisional ini menggunakan kostum yang juga mirip dengan bulu burung merak.


 3. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Wayang

Tari wayang mulai dikenal masyarakat pada masa kesultanan Cirebon pada abad ke-16 oleh Syekh Syarif Hidayatullah, yang kemudian disebarkan oleh seniman keliling yang datang ke daerah Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya. Disebut tari wayang karena para penari mengenakan kostum dan melakukan gerak tari yang menggambarkan tokoh / karakter wayang yang dikenal masyarakat di Jawa Barat.
Pada awalnya tari wayang ini dimainkan pada saat pertunjukan wayang orang, namun pada perkembangannya kemudian tari wayang menjadi satu pertunjukan seni terse

Tari Wayang dapat dimainkan secara tunggal, berpasangan maupun masal. Sedangkan karakter yang dimainkan oleh pemain terdiri dari beragam karakter pria dan wanita.  Karakter tari wanita terdiri dari Putri Lungguh untuk tokoh Subadra dan Arimbi serta ladak untuk tokoh Srikandi. Sedangkan karakter tari pria terdiri dari : Satria Lungguh untuk tokoh Arjuna, Abimanyu, dan Arjuna Sastrabahu. Satria Ladak Lungguh untuk tokoh Arayana, Nakula dan Sadewa Satria Ladak Dengah/Kasar untuk tokoh Jayanegara, Jakasono, Diputi Karna dan sebagainya Monggawa Dengah/Kasar seperti Baladewa dan Bima Monggawa Lungguh seperti Antareja dan Gatotkaca Denawa Raja seperti Rahwana dan Nakula Niwatakawaca. 


4. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Ketuk Tilu
Tari Ketuk tilu merupakan tarian tradisi Jawa Barat khususnya wilayah Priyangan, Bogor dan Purwakarta. Pertunjukan tari Ketuk Tilu terdiri dari penari wanita yang biasa disebut ronggeng dan nayaga sebagai pengiring musik.
Pertunjukan ketuk tilu biasanya dilakukan diarea terbuka baik didalam maupun diluar ruangan, ronggeng biasanya akan menari mengitari lampu yang berkaki (sunda = obor).
Pada pertunjukan Ketuk Tilu pertama dilakukan tatalu (membunyikan alat musik) dengan tujuan untuk memanggil penonton. Setelah para penonton banyak pertunjukan akan diawali dengan tari pembuka, yaitu para penari wanita (Ronggeng) memasuki gelanggang, menari bersama mengitari lampu oncor, gerakan tarinya disebut jajangkungan dan wawayangan dan gerakannya sudah ditata terlebih dahulu, dengan tempo irama lambat.
Setelah tarian pembuka baru dilakukan tari bersama antara ronggeng dan penonton laki-laki, dan acara puncak disebut dengan parembut ronggeng. Dalam acara tersebut para penonton berebut untuk menari dengan ronggeng pilihan mereka.
5. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah tari tradisional dari Jawa Barat yang dasarnya adalah tari Ketuk Tilu. Tari Jaipong merupakan buah kreativitas seniman Jawa Barat Gugum Gumbira. Pada awal perkembangannya tari jaipong juga disebut ketuk tilu. Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri).
Saat ini tari jaipong sudah menjadi ikon tarian di Jawa Barat. Tarian ini banyak ditampilkan baik pada acara perhelatan yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah Jawa Barat.
6. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Keurseus

Tari Keurseus merupakan tarian tradisional Jawa Barat yang disusun oleh R. Sambas Wirakoesoemah, lurah Rancaekek (Bandung) tahun 1915-1920 dan 1926-1935. Beliau adalah putra Nyi Raden Ratnamirah dan Raden Mintapradjakoesoemah, wedana Tanjungsari, Sumedang.

Pada awalnya dikenal tari tayub/tayuban yaitu tarian yang dilakukan oleh para menak (pejabat). Pada tahun 1905-1913, Wirakoesoemah belajar tari kepada Uwanya, Rd. Hj. Koesoemaningroem, penari di Kabupaten Sumedang dan ia juga belajar pada Sentana (Wentar), pengamen Topeng dari Palimanan, Cirebon tahun 1914. Dari bekal belajar tari itu, kemudian ia menyusun dan merapikan tari Tayub yang pada masanya sering dilakukan oleh para penari yang sudah dipengaruhi oleh minuman keras dan menari tanpa ada gerakan dasar. Dengan tujuan untuk menata budi para menak maka R.Sambas Wirakoesoemah mendirikan perguruan tari.

Perguruan tarinya diberi nama Wirahmasari yang didirikan tahun 1920 di Rancaekek dengan murid-muridnya yang kebanyakan berasal dari kalangan menak yang kemudian menyebarkannya ke seluruh Tatar Sunda. Pelajaran yang diajarkan secara sistematis pada murid muridnya dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah Cursus. Dalam lafal sunda menjadi Keurseus, sehingga tari yang diajarkan di Wirahmasari ini kemudian dikenal dengan nama Tari Keurseus.
7. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Buyung
 Tari buyung adalah tarian tradisional Jawa Barat yang biasanya dilakukan pada acara puncak pada upacara seren taun yang dilakukan masyarakat Jawa Barat. Tarian ini merupakan kreasi dari Emalia Djatikusumah, istri dari Pangeran Djatikusumah salah seorang sesepuh adat. 
Tarian ini menggambarkan para gadis desa yang mandi dan mengambil air bersama-sama dicurug (air terjun) Ciereng dengan menggunakan buyung (tempat air dari logam/tanah liat)


8. Tari Tradisional Jawa Barat - Ronggeng Bugis
Ronggeng Bugis atau Tari Telik Sandi adalah salah satu tari tradisional yang bersifat komedi dari Cirebon. Tarian ini bersifat komedi karena dimainkan oleh penari laki-laki sebanyak 12 - 20 orang dengan dandanan dan gaya menari layaknya perempuan. Namun jangan salah  walaupun bergaya wanita, makeup yang dipergunakan oleh penari tidak kelihatan cantik justru bisa dibilang mirip baduk yang mengundang gelak tawa.

Asal mula tari Ronggeng Bugis, dilatarbelakangi ketegangan yang terjadi antara kerajaan Cirebon dengan Kerajaan Islam. Sunan Gunung Djati sebagai Raja Cirebon saat itu menyuruh seorang kerabat kerajaan yang berasal dari Bugis untuk memata-matai atau saat itu dikenal dengan istilah telik sandi Kerajaan Pajajaran. Waditra / pengiring musik yang dipakai pada pertunjukan tari telik sandi / ronggeng bugis ini adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat antara lain Kelenang, Gong kecil, Kendang, Kecil, dan Kecrek.

9. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Sintren
Tari Sintren adalah tarian tradisional masyarakat Jawa khususnya Cirebon Jawa Barat. Tari ini juga disebut dengan lais yaitu bentuk tari-tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang/dalang kemudian berjalan memutari kurungan ayam itu sembari merapalkan mantra memanggil ruh Dewi Lanjar. Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar berhasil, maka ketika kurungan dibuka, sang gadis tersebut sudah terlepas dari ikatan dan berdandan cantik, lalu menari diiringi gending

10. Tari Tradisional Jawa Barat - Tari Sampiung
Tari Sampiung adalah tari tradisional Jawa Barat pada zaman dahulu yang dipertunjukan sebagai kelengkapan upacara hari-hari penting seperti Seren Taun, Pesta Panen, Ngaruat, Rebo Wekasan, bahkan pada hari raya kenegaraan seperti pada perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI.

Asal mula nama Tari Sampiung karena lagu pengiringnya berjudul Sampiung. Kadang disebut juga Tari Ngekngek, karena waditra pengiringnya adalah Tarawangsa (alat Gesek, seperti Rebab) yang biasa disebut Ngekngek. Sebagian orang menyebutnya Tari Jentreng, karena salah satu waditra pengiringnya adalah Jentreng, yaitu alat petik berupa kacapi dengan ukuran kecil, yang juga biasa dipinjam namanya untuk nama tarian yang ditampilkan.

Lagu tradisional di Jawa Barat
1.       Lagu Bajing Luncat (Cipt.Kosaman Djaya)
2.       Lagu Bubuy Bulan (Cipt.Benny Korda)
3.       Lagu Cing Cangkeling (Cipt. NN)
4.       Lagu Es Lilin (Cipt. NN)
5.       Lagu Manuk Dadali (Cipt.Sambas Mangundikarta)
6.       Lagu Neng Geulis (Cipt.Iar Winarsih)
7.       Lagu Panon Hideung (Cipt Ismail Marzuki)
8.       Lagu Pepeling (Cipt NN)
9.       Lagu Peuyeum Bandung (Cipt.Sambas)
   .        Lagu Pileuleuyan (Cipt Mus K.Wirya)
           Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay (Cipt.Sambas Mangundikarta)
           Tokecang(Cipt…)
            Lagu Warung Pojok (Cipt…)
            Lagu Nenun (Cipt…)


Upacara Adat Tradisional Jawa Barat
1. Ngalungsur Pusaka

Upacara ini biasanya dilakukan di daerah Garut. Upacara adat ini dipimpin oleh seorang juru kunci atau kuncen yang merupakan bukti bahwa mereka masih melestarikan dan melaksanakan tradisi leluhurnya juga mensosialisasikan keberadaan benda-benda pusaka peninggalan Sunan Rohmat Suci.

Dalam upacara ini, peserta upacara dapat menyaksikan proses pencucian benda-benda pusaka itu. Benda-benda pusaka tadi merupakan sebuah simbol konduite juga perjuangan Sunan Rohmat Kudus dalam memperjuangkan Islam sewaktu beliau hidup.

2. Ngunjung/Munjung

Ngunjung/munjung berasal dari kata kunjung, yaitu mengunjungi dan berdoa di makam leluhur atau orang tua, sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat. Upacara ngunjung/munjung ini termasuk upacara adat Jawa Barat yang biasanya dilakukan oleh masyarakat yang ada di daerah Indramayu, Cirebon, dan sekitarnya. Lokasi upacara adat ini biasanya di makam leluhur dan tokoh agama yang disegani dan dipercaya keramat.

Tujuannya dari upacara ini ialah untuk melestarikan budaya dan memohon keselamatan. Upacara yang lazim dilaksanakan pada bulan Syuro dan Mulud atau kerap dilaksanakan sehabis panen padi ini biasanya menampilkan kesenian khas, seperti wayang kulit dan dibeberapa tempat menampilkan kesenian sandiwara. Dalam upacara adat ngunjung ini masyarakat biasanya berbondong-bondong membawa nasi tumpeng dan makanan tradisional lainnya.
3. Bubur Syura

Bubur Syura sama sekali tidak ada hubungannya dengan Hari Asyura, atau hari peringatan wafatnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam peristiwa di Karbala. Upacara yang diadakan oleh masyarakat Cirebon setiap 10 Muharam ini dikaitkan dengan peristiwa Nabi Nuh. Namun, pada praktiknya dikaitkan pula dengan Dewi Kesuburan, yaitu Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Masyarakat berkeyakinan bahwa upacara adat ini dapat mendatangkan kesejahteraan dan ketentraman.

Lokasi dilaksanakannya dapat di bagian luar rumah salah seorang warga yang dipercaya dapat melaksanakan upacara, di pinggir sungai, di lapangan, atau di lokasi lain yang ditentukan oleh para pelaku upacara. Ada berbagai anggaran buat melaksanakannya, dan berbagai perlengkapan, seperti sesajen, benda keramat, kesenian, peralatan pembuat bubur, dan tentu saja lokasi upacaranya.


4. Ngirab atau Rebo Wekasan

Peziarah terlihat berebut berkah dari uang logam yang ditaburkan saat prosesi tawurji dalam prosesi Rebo Wekasan di Kelurahan Gegunung Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon (courtesy: fajarnews)
Upacara adat Jawa Barat yang bersifat religius lainnya ialah Ngirab atau rebo wekasan. Masyarakat di daerah Sungai Drajat, Cirebon, biasa melakukan upacara ini. Upacara ini ditandai dengan berziarah ke petilasan atau makam Sunan Kalijaga, yang dilakukan di hari Rabu minggu terakhir bulan Shafar. Pengambilan waktu tadi sebab dianggap sebagai hari terbaik guna melenyapkan bala dan kesialan kehidupan. Lomba mendayung biasanya dilakukan setelah upacara berakhir.

5. Nyalawean

Upacara adat nyalawean ialah upacara adat Jawa Barat yang sifatnya religius, dengan tujuan memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Upacara ini dilakukan di alun-alun Desa Trusmi, Kabupaten Cirebon. Upacara ini biasanya berlangsung selama 5 hari, dan dilaksanakan 12 hari setelah acara peringatan di Keraton Cirebon. Ziarah ke makam leluhur juga dilakukan yang dipercaya untuk mendapatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan rahmat.

Tempat wisata yang ada di Jawa Barat
Pantai pelabuhan ratu


Terletak di pesisir selatan Jawa Barat, Pantai Pelabuhan Ratu populer dengan pantainya yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan kuat, sangat cocok untuk berselancar. Di Pantai Pelabuhan Ratu terdapat fasilitas hotel, dari yang besar dan mewah hingga yang kecil dan murah. Sepanjang pantai anda dapat menemukan banyak restoran hidangan laut. Masyarakat setempat juga memiliki kepercayaan akan Ratu Kidul, sang penguasa laut selatan.


Curug cikaso

Curug Cikaso adalah air terjun besar dan indah yang terletak di Sukabumi. Curug Cikaso memilki 3 air terjun yang saling berdampingan dengan ketinggian sekitar 80 meter dan lebar tebing sekitar 100 meter. Apabila matahari bersinar cerah, ada kemungkinan anda dapat melihat pelangi kecil di air terjun ini. Lokasi wisata air terjun Curug Cikaso berada dekat dengan Pantai Ujung Genteng.

Taman wisata mekarsari

Taman Wisata Mekarsari yang berlokasi di Bogor, adalah salah satu pusat pelestarian buah tropis terbesar di dunia dengan luas 264 hektar. Selain sebagai tempat penelitian dan budi daya bibit unggul, tempat ini juga merupakan tempat wisata di Jawa Barat yang cocok untuk segala usia. Selain memiliki koleksi tanaman yang sangat lengkap, Taman Wisata Mekarsari juga dapat menjadi sarana edukasi yang cocok bagi anak-anak, tempat piknik keluarga, wisata kebun buah, wisata kebun sayur, dan acara perusahaan.

Taman Bunga Nusantara

Taman Bunga Nusantara yang berjarak 2 jam dari DKI Jakarta adalah sebuah taman bunga seluas 23 hektar. Di sini, selain ribuan jenis bunga, terdapat pula fasilitas hiburan yang sangat cocok untuk keluarga seperti wahana alam imajinasi, teater mini, danau angsa, taman labirin, air mancur musikal, karpet bunga, taman mawar, dan lain-lain. Taman Bunga Nusantara juga memiliki tempat piknik untuk anda berpiknik bersama keluarga, dan menara pandang yang berfungsi untuk melihat keindahan taman secara keseluruhan.


Pantai pangandaran

Pantai Pangandaran yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat ini pernah dinobatkan sebagai pantai terbaik di Provinsi Jawa Barat. Keistimewaan pantai ini adalah anda dapat menikmati matahari terbit dan matahari terbenam di satu pantai, pasir putih yang halus, air yang jernih dan bersih, serta kelengkapan sarana wisata. Pantai Pangandaran sangatlah terkenal sehingga pada masa liburan akan dipadati dengan wisatawan dari berbagai daerah, hingga menyebabkan semua penginapan di Pantai Pangandaran penuh, bahkan tidak sedikit yang mendirikan tenda di pantai karena tidak

Green canyon


Dengan pepohonan yang rindang, tebing yang hijau, sungai yang jernih, dan goa yang dipenuhi stalakmit dan stalaktit yang indah, Green Canyon adalah tempat wisata di Jawa Barat bagian selatan yang paling populer. Anda dapat menikmati keindahan Green Canyon dengan berbagai cara, bisa dengan menggunakan perahu tempel, perahu kayuh, atau dengan badan anda. Untuk mencapai Green Canyon memang memakan waktu cukup lama, sekitar 9 jam perjalanan dari DKI Jakarta, namun anda tidak akan menyesal setelah menikmati keindahan Green Canyon yang luar biasa.








KESIMPULAN
Berdasarkan tulisan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa budaya yang ada di Jawa Barat banyak sekali , dan kita sebagai orang yang tinggal di bagian kota dari JawaBarat wajib untuk mengetahuinya . Maka pantas sekali jika Jawa Barat akan menjadi provinsi termaju di 2025 karena pemerintah setempat selalu memperhatikan keadaan di Jawa Barat baik itu tempat wisata , dan selalu mempertahankan budaya yang ada di Jawa Barat.
SARAN
Penulis menyadari bahwa bagaimanapun juga tulisan yang penulis buat masih terdapat banyak kekurangan. Diantaranya adalah terdapat kesalahan dalam penulisan kata-kata. Penulis berharap agar tulisan ini dapat lebih baik lagi, dan jika ada kesalahan mohon saran dan kritiknya , terakhir penulis ucapkan terima kasih.

Sumber
http://www.tradisikita.my.id/2015/05/10-tari-tradisional-dari-jawa-barat.html
http://www.tradisikita.my.id/2014/10/14-lagu-lagu-daerah-jawa-barat.html
http://www.tosupedia.com/2015/11/macam-macam-upacara-adat-jawa-barat-bagian-1.html
http://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jawa-barat-yang-pantas-dikunjungi