Minggu, 17 April 2016

BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA

BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA
Indonesia dikenal sebagai negara yang begitu kaya. Betapa tidak, negara kita dikenal memiliki pulau yang paling banyak, jumlah penduduk yang cukup padat, budaya yang beragam, dan berbagai keunikan lain seperti peninggalan yang masih terjaga hingga saat ini. Indonesia kerap memukau negara lain karena beragam hal yang dimilikinya dan beragam hal tersebut tidak membuat Indonesia terpecah belah, justru semakin erat. Inilah yang kerap menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Nah, kira-kira apa saja yang menarik bagi wisatawan internasional untuk berkunjung ke Indonesia sih? Mungkin 10 budaya Indonesia yang mendunia ini bisa jadi menjawab pertanyaan di atas mengenai apa yang khas dari Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Apa saja budaya tersebut? Yuk kita simak ulasan singkatnya.
1.         Wayang


Wayang dikenal sejak zaman prasejarah, sekitar 1500 SM. Ketika itu, Indonesia yang belum menjadi negara kesatuan seperti saat ini masih memeluk animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003. Ada berbagai macam versi dan bentuk wayang, mulai dari wayang kulit yang berbahan dasar kulit sapi yang telah dijemur, dipotong, dan diberi warna, kemudian wayang golek yang berbahan dasar kayu. Ada pula wayang orang yang dimainkan secara langsung oleh orang yang mengenakan kostum sesuai dengan karakter yang dibawakan. Cerita yang dibawakan berkisah tentang dewa dewi, persilatan, percintaan, dan kepahlawanan.
Pertunjukan wayang selalu diiringi dengan musik gamelan. Sang dalang harus lihai dalam memainkan wayang, karena kemampuan dalang akan menambah daya tarik dalam pertunjukan wayang. Mulai dari serunya suasana ketika peperangan terjadi hingga gelak tawa yang timbul ketika adegan lucu, semua harus dikuasai dengan baik oleh dalang.

2.         Angklung


Angklung adalah alat musik bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat. Angklung selama ini dikenal sebagai alat musik khas daerah Jawa Barat. Menggunakan bahan dasar bambu, angklung dimainkan dengan cara digetarkan sehingga benturan antara pipa bambu dengan tiangnya akan menghasilkan bunyi tertentu. Ada 2 laras (titi nada) dalam angklung, yakni laras slendro dan pelog.
Pada awalnya, Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri supaya turun ke Bumi, sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, angklung juga dikenal masyarakat sebagai penggugah semangat rakyat ketika bertempur pada masa peperangan di tanah air. Itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda pada masa itu sempat melarang penggunaan angklung. Angklung telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya.
3.         Keris


Keris merupakan senjata tradisional asli Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan supranatural. Raja-raja di Nusantara pada zaman dahulu menjadikan keris sebagai senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dan dibuat oleh para pengrajin yang disebut mpu. Bilah pisau pada keris dibuat dari campuran beberapa logam, sementara gagangnya dibuat dari tulang, tanduk, atau kayu.
Pada zaman dahulu, logam pembuat keris diambil dari meteor yang jatuh ke bumi. Para peneliti sempat menyebutkan bahwa keris kuno mengandung unsur titanium, yakni suatu bahan yang baru digunakan pada abad 20 sebagai pelapis kendaraan luar angkasa. Akan tetapi, para mpu ternyata telah terlebih dahulu menggunakan bahan tersebut sebagai bahan pembuat keris
4.      Batik

Setiap orang Indonesia pasti mengenal batik, baik yang tradisional maupun yang telah diciptakan kembali dengan corak modern. Batik dihasilkan dengan cara menuliskan lilin panas ke atas kain dengan menggunakan canting. Batik biasanya digambar di atas kain katun atau kain sutera. Kain batik telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga hari ini dengan berbagai macam motif dan kreasi.
Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D., ahli fisika asal Indonesia, corak yang terdapat dalam kain batik adalah lukisan tentang alam dan dinamikanya. Berbeda dengan para pelukis dengan media kanvas yang melukis suasana alam seperti yang dilihatnya, para pelukis batik melukis keadaan alam dari sudut pandang yang lebih dalam. Para pelukis batik mencari pola dasar dari suatu fenomena yang dilihatnya, kemudian menambahkannya dengan beberapa aturan sederhana. Atas dasar itulah, perlu suatu kejeniusan untuk melihat pola dasar yang ada di alam dan mencari aturan tersebut.
5.         Tari saman

Tari Saman telah berhasil menjadi ikon kebanggaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Tarian tersebut telah mendunia, karena didukung pula oleh keputusan UNESCO yang menyatakan Tari Saman sebagai warisan budaya. Tarian yang berasal dari Suku Gayo Aceh Tenggara ini sering ditampilkan pada festival dan pertunjukan kesenian di penjuru dunia. Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat. Syair yang digunakan dalam Tari Saman menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Gayo.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman diciptakan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo. Tari Saman termasuk salah satu tarian yang unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan anggota tubuh bagian atas. Tari ini diakui dan masuk ke dalam daftar warisan budaya oleh UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda
6.         Tari Kecak

Tari Kecak biasanya disebut sebagai Tari “Cak” atau tari api. Tari Kecak merupakan tari pertunjukan massal atau tari hiburan dan cenderung dibawakan sebagai sendratari, yaitu seni tari yang melibatkan drama. Tari Kecak digolongkan ke dalam kelompok sendratari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari cerita pewayangan seperti Rama dan Sinta, dan tidak digunakan secara khusus digunakan untuk ritual dalam agama Hindu seperti pemujaan dan upacara lainnya. Dalam tari ini, bentuk sakral biasanya ditunjukkan dalam hal kekebalan fisik sehingga para penari tidak terbakar oleh api. Jika tarian dari Bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring, Tari Kecak hanya memadukan suara mulut dan teriakan yang berbunyi, “cak cak ke cak cak ke”, sehingga tari ini dikenal sebagai Tari Kecak
7.         Reog

Reog adalah sebuah pertunjukan yang berasal dari Jawa Timur bagian barat laut, dan Kota Ponorogo dianggap sebagai kota asal reog yang sebenarnya. Gerbang Kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil ketika pertunjukan reog dibawakan. Reog adalah salah satu kebudayaan di Indonesia yang masih kental dengan hal-hal berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog modern biasanya ditampilkan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar nasional. Jika berhubungan dengan pernikahan, adegan yang ditampilkan adalah adegan percintaan, sementara untuk khitanan, kisah yang diambil berasal dari cerita pendekar.
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Dalam pementasan reog, selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan), terkadang ada interaksi dengan penonton. Seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. Adegan yang paling dinanti oleh penonton adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Untuk dapat membawa topeng ini dengan kuat, selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
8.         Tari pendet

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak dipertunjukkan di pura. Tari Pendet melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke dunia. Perkembangan tari ini sangat pesat, sehingga para seniman Bali menggubah Tari Pendet yang semula menjadi tari penyambutan terhadap para dewa, menjadi tari ‘ucapan selamat datang’ dan tetap mempertahankan nilai religius yang dikandungnya. Pencipta Tari Pendet versi modern adalah I Wayan Rindi. Tidak seperti tari lain yang memerlukan pelatihan intensif, setiap orang dapat menarikan Tari Pendet, baik pemangku pria ataupun wanita yang sudah dewasa maupun yang masih gadis

9.         Lagu Rasa Sayange
Lagu Rasa Sayange berasal dari daerah Maluku. Lagu tersebut selalu dinyanyikan secara turun temurun sebagai pengungkapan rasa sayang terhadap lingkungan dan persaudaraan di antara masyarakat Maluku. Jika didengarkan dan diperhatikan secara seksama, lagu ini seperti sajak atau pantun yang bersahutan. Lagu ini diawali dengan ‘Rasa sayange’ dan diakhiri dengan kalimat, ‘kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi’.
10.        Lagu Jali-jali
Oleh beberapa kelompok, lagu Jali-jali diyakini lahir, dikembangkan, dan dipopulerkan oleh kaum Cina Peranakan di daerah Jakarta melalui musik tradisional mereka yakni gambang kromong. Hal tersebut ditanggapi secara berbeda oleh masyarakat Betawi asli yang menganggap bahwa lagu ini lahir dari masyarakat Betawi. Jali-jali adalah sejenis tanaman perdu yang selalu ada di pekarangan rumah orang Betawi. Sejak masa kanak-kanak, orang Betawi sudah akrab dengan buah jali-jali. Mereka kerap menjadikan buahnya sebagai peluru di senapan mainan yang dibuat dari bilah bambu dan karet gelang.
11.     Gamelan

Gamelan adalah serangkaian alat musik yang mengeluarkan bunyi-bunyian eksentrik sekaligus penuh warna. Dalam rangkaian tersebut terdapat gong, gambang, gendang, dan sebagainya. Gamelan sering digunakan untuk mengiringi acara-acara adat terutama dalam masyarakat Jawa. Benda ini ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia untuk dunia pada 2014 lalu.
13. Lumpia

Warisan budaya yang berbentuk makanan dan tercatat di UNESCO adalah lumpia. Lumpia adalah makanan khas dari Semarang. Meskipun awalnya lumpia adalah kuliner tradisional Tionghoa, tetapi dengan sentuhan budaya lokal, lumpia menjadi milik masyarakat yang melestarikannya. Lumpia masuk dalam UNESCO pada 2014 lalu.

14.  Noken


Noken adalah hasil kreativitas masyarakat tradisional di Papua. Noken berfungsi sebagai tas untuk menyimpan segala macam benda. Warna dan motif noken bermacam-macam. Bagi masyarakat Papua, noken adalah bagian yang akrab dalam tradisi kehidupan mereka sehari-hari. Noken disetujui menjadi salah satu benda yang tercatat di UNESCO sebagai budaya Indonesia pada 2011 lalu.

15. Subak

Subak adalah sebuah sistem yang sarat filosofi dalam kehidupan masyarakat Bali. Disebutkan, sistem Subak yang dikenal dalam masyarakat Bali ini adalah sistem demokrasi yang pantas untuk dikembangkan. Sistem subak digunakan dalam pembagian air di pesawahan, tempat ibadat, maupun kebutuhan masyarakat sehari-hari. Subak ditetapkan menjadi warisan budaya Indonesia melalui UNESCO pada 2012 lalu
Itulah sepuluh budaya Indonesia yang mendunia dan mempesona wisatawan internasional hingga berhasil memikat mereka untuk mengunjungi negeri yang kaya ini. Sebagai orang Indonesia, bukankah sepatutnya kita berbangga dan turut mempertahankan kekayaan kita?
SUMBER http://www.tentik.com/10-budaya-indonesia-yang-mendunia/

Rabu, 06 April 2016

sertifikat

Sertifikat untuk tugas ILMU BUDAYA DASAR bu Helnawati







Senin, 04 April 2016

Taksi Reguler vs Taksi Online



Taksi Reguler vs Taksi Online
Sebagai  pengguna taksi berbasis aplikasi online yang cukup aktif belakangan ini, saya jadi seringkali mencari tahu informasi soal permasalahan Uber dan Grab yang menghangat beberapa pekan ke belakang. Terutama kemarin pada 22 maret 2016 ketika sopir taksi regular ramai-ramai berdemo mengenai keberadaan dua layanan aplikasi taksi online tersebut.
Awal taksi online ini marak, saya justru termasuk yang takut memanfaatkannya. Alasannya, selain karena saya tidak paham cara penggunaannya, saya jugamempertimbangkan factor keamanan. Pertimbangan awal, jika kita menggunakanjasa taksi regular akan ada perusahaan resmi yang bisa mempertanggungjawabkan kehilangan barang ataubahkan kejahatan terhadap penumpangnya.
Dengan pertimbangan itu, semula saya memakai aplikasi taksi online ini untuk memesan taksi yang juga terdaftar di perusahaan taksi regular. Demi mencari aman tepatnya. Pertama kalisaya memakai layanan taksi online ternyata tidak semenakutkan yang saya pikir. Dan sayapun aman sampai tujuan. Setelah itu saya banyak membandingkan kelebihan dan kekurangan antara dua jenis taksi online dan regular ini.
Terus terang saja, saya mengalami berapa kali kecewa saat memakai taksi regular. Selain argo yang kadang melonjak bikin mata melotot,seringkali ditolak oleh beberapa pengemudi dengan alasan macet,tidak menuju daerah tujuan saya, dan beragam alasan lainnya. Kekecewaan lainnya juga saya tidak terlalu hafal wilayah Jakarta seringkali disesatkan oleh pengemudinya. Alhasil argo yang dibayarkan lebih dalam.
Sementara jika kita memakai Grab misalnya, mereka menetapkan argo flat sesuai kilometer tujuan. Artinya, kita sudah tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan tanpa harus berkali-kali melihat argo selama perjalanan. Atau untuk Uber yang memakai argo tapi tarifnya 30% lebih murah dari tarif  regular.
Akan tetapi saya juga tidak setuju jika ternyata harga murah ini tidak membayar kewajiban pajak untuk usahanya itu. Artinya, ini tidak fair dengan taksi regular, yang memiliki kewajiban pajak selama beroperasi. Jika memang demikian, maka kasusnya  11-12 dengan angkot gelap yang jugasering didemo penarik angkot. Merugikan negara dan tidak adil dalam hal persaingan usaha.
Kabar tentang taksi online tidak membayar pajak diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama yang mengaku Pemerintah Provinsi belumpernah menerima pajak dari angkutan berbasis aplikasi,seperti Uber dan Grab. Selama ini,mereka telah beberapa kali dipanggil untuk membicarakan masalah keberadaannya.
Berdasarkan aturan, pengusaha transportasi di Jakarta wajib membayar pajak sebesar 20%-28% setiap tahun. Juga wajibberbadan hokum dan mengikuti aturan baku pemerintah terkait opersionalnya. Menurut saya perlu kerja sama dari beberapa pihak untuk berembuk mencari jalan keluar. Kemudian, perlu dicari formula yang tepat untuk pengamaturan taksi berbasis aplikasi ini. Usulan dua opsi pilihan bagi Uber dan Grab dari Kemenhub misalnya kalau merupakan angkutan t aksi harus dengan argometer tarif ditetapkan pemerintah daerah. Kalau nontaksi bentuknya rental .
Pemilik taksi online juga harus tunduk pada aturan, mulai dari harus memiliki perizinan sebagai operator transportasi dan mematuhi aturan yang berlaku,seperti uji KIR,asuransi,dan pengemudi dengan SIM umum.
Untukpemilik usaha taksi regional juga harus mampu berbenah diri memperbaiki layanannya. Dengan persaingan usaha yang makin ketat, seyogyanya perlu dilakukan inovasi dan solusi agar bisa bertahan dengan cara yang sehat. Terutama memasuki masyarakat ekonomi Asean dimana persaingan bukan lagi dengan local namun akan lebih ketat dengan asing.
Tanpa adanya solusi yang memberikan kenyamanan, bukan tidak mungkin mereka akan tergerus dan tak mampu bertahan menghadapi persaingan tersebut. Sebagai pengguna, tentunya berharap memiliki layanan transportasi yangaman, nyaman dan murah.
Khusus bagi pemerintah, seharusnya demo yangd igelar kali kedia kemarin dan sempat ‘panas’ dan anarkis seharusnya menjadi warning bagi pemerintah untuk segera menyelasaikan masalah ini secepatnya. Jangan sampai pada akhirnya penumpang dan keamanan warga  yang ujung-ujungnya menjadi korbannya.