Jumat, 30 Desember 2016

PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE)

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemprosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan sebagainya.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.

B.    Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan E-commerce?
2.   Apa saja manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik?
3.   Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
4.   Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik
5.   Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
6.   Mekanisme Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
7.   B2B dan B2C pada Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
8.   Aplikasi Bisnis pada Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
9.   Masalah Etika dan Kebijakan Publik dalam Perdagangan Elektronik


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
            Perdagangan Elektronik tau disebut dengan E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar. Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi. Beberapa operasi lain mencakup hubungan perusahaan dengan kedelapan elemen lingkungan.

Gambar : Delapan Elemen Lingkungan


Tanggung Jawab Lingkungan Utama dari Bidang Fungsional


Keuangan
SDM
Jasa Inf.
Manufaktur
Pemasaran
Pelanggan
X



X
Pemasok


X
X

Pemegang Saham dan Pemilik
X




Serikat pekerja

X

X

Masyarakat Keuangan
X




Masyarakat Global

X



Pesaing




X
Pemerintah
X
X
X
X
X

            Sasaran perdagangan elektronik atau e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala bentuknya di abad elektronik. Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis secara elektronik. Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi. Secara garis besar, e-commerce saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi business-to-business, dan business-to-consumer.

2.        Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
a.    Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
b.    Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
c.    Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.


3.        Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
a.    Biaya tinggi
        Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di lakukan oleh kalangan menengah keatas, tetapi ada juga dari     kalangan menengah kebawah untuk menekuni bisnis ini.

b.  Masalah keamanan.
     Yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di ragukan, banyak juga yang pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyalah gunakan system seperti ini, salah satu caranya yaitu dengan menipu korban untuk    melakukan apa saja, maka dari itu ini merupakan kendala yang sangat besar.

c.  Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
    Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,maksudnyaa ia masih   banyak aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce,dan banyak aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan oleh vendor,sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-commerce.

4.      Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronika.
a.      Mengumpulkan intelijen bisnis
     Ada ungkapan “Jika anda ingin membuat sup ayam, hal pertama yang anda perlukan adalah ayam”.
     Logika yang sama dapat diterapkan :
            “Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal  pertama yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.”
b.  Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS).

5.      Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
a.      Sistem Antar Organisasi
            Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan yan membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis. Para mitra dagang tersebut ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Adapun manfaat tersebut, yaitu:

1). Efisiensi komparatif ; dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari      dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.

ƒ     Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
ƒ      
ƒ          Efisiensi  antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja     sama dengan perusahaan lain.
ƒ           
ƒ          2). Kekuatan tawar menawar ; kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang          menguntungkan dirinya.Kepuasan     itu berasal dari 3 metode dasar :
·         Keistimewaan produk yang unik.
·         Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
·         Peningkatan biaya peralihan.




            Berikut ialah gambar mengenai pemilihan strategi, metodologi dan teknologi E-Commerce:
Gambar : Pemilihan Strategi, metodologi dan teknologi E-Commerce

b.  Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)
            Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan.  Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-       to-business dan melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan    mahal.Elektronic Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan          beberapa dekade yang lalu untuk melakukan transaksi skala besar.
            Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk       yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke         komputer diantara beberapa perusahaan. Elektronic Data Interchange (EDI)   biasanya digunakan antara      pemasok dan produsen. Namun sistem ini tidak        memiliki fleksibilitas yang cukup memadai untuk memenuhi tuntutan pasar      yang muncul sekarang ini. Di internet, order produk saat ini sudah dapat     dilakukan dengan hanya melihat katalog produk, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja elektronik dengan menekan tombol mouse untuk menyelesaikan prosedur pembelian setelah mengisi form order.

 
Gambar : Format Standar untuk transaksi dasar Pertukaran Data Elektronik

Tingkat penerapan EDI :
1.      Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2.      Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah     besar mitra dagang.
3.      Pemakai tingkat 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.

            Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif , yaitu:
1.      Tekanan pesaing.
            Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para        pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang       kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
2.      Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3.      Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
4.      Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif, dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Gambar : Pengaruh internal dan lingkungan pada keputusan EDI

            Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
·         Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
·         Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.
·         Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain.
            Perusahaan EDI Menikmati Manfaat Langsung dan Tidak Langsung Manfaat tidak langsung, diantaranya:
·         Mengurangi kesalahan
·         Mengurangi biaya
·         Meningkatkan efisiensi operasional
·         Meningkatkan kemampuan bersaing
·         Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
·         Meningkatkan pelayanan pelanggan
Gambar : Manfaat langsung dan tidak langsung perusahaan EDI
    
            Selain itu, dengan Elektronic Data Ineterchange ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran data baik didalam internal organisasi ataupun dengan pihak stakeholder. Adapun keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI tersebut, yaitu:
·         Penghematan Biaya
            Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas,         tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya       pengiriman dokumen kertas.
·         Kecepatan
            Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen         hanya kurang dari 1 menit.
·         Keakuratan
            Elektronic Data Ineterchange akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi      karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi   dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan     dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
·         Keamanan
            Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
·         Integrasi
           Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit    didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga          proses menjadi lebih efisien.

            Sedangkan hubungan Elektronic Data Interchange yang umum, yaitu membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side). Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur. EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik.

c.  Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR)
            Rancang Ulang Proses Bisnis, yaitu penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru.
            BPR mempengaruhi jasa informasi (IS) dengan 2 cara :
·         Menerapkan BPR, untuk merancang ulang sistem berbasis komputer yang tidak dapat dipertahankan lagi melalui pemeliharaan sistem biasa.
·         Perusahaan menerapkan BPR untuk bebrbagai operasi utamanya, usaha tersebutpasti menimbulkan dampak gelombang yang mengakibatkan rancang ulang sistem berbasis komputer.

            Teknik penerapan BPR :
·         Rekayasa mundur, proses menganalisis suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemennya dan hubungannya serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari yang sekarang ada.
·         Restrukturisasi, transformasi suatu sistem menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.
·         Rekayasa ulang, rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya (rekayasa maju).








d.  Menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik
            Menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik, diantaranya diantaranya dapat berupa:7
1.      Sambungan langsung, perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum.
2.      Jaringan bernilai tambah, disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sir
            kuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan      sirkuit itu bagi EDI.
3.      Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

6.      Mekanise E-Commerce
            Teknologi komputer dan telekomunikasi merupakan sarana untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997), yaitu:
·         Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen; dan
·         Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan.
            Dari beragam jenis aplikasi E-Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di dunia maya. Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan. Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara:
            Secara konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait.
            Pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.)
            Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution).
1.      Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada.
2.      Jalur kedua disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Contoh: electronic newspapers, digital library, virtual school, dan lain sebagainya.

            Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales).

            Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce, yaitu:
1.      Proses,
      Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui             rantai nilai       (value   chain)   seperti   yang   diperkenalkan   oleh   Michael     Porter:
      Proses utama terdiri dari:
·         inbound logistics,
·         production,
·         outbound logistics and distribution, o sales and marketing, dan
·         services;


2.      Institusi
                        Untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri       sendiri). Sebuah perusahaan dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsip-            prinsip perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier),       pemilik barang (merchant), penyedia jasa pembayaran (bank), bahkan          konsumen (customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat            efektivitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara             otomatis (melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi).

3.      Teknologi
                        Secara operasional, faktor infrastruktur teknologi akan sangat          menentukan tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis            tulang punggung  teknologi informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks             perdagangan elektronik:
            intranet,
            Intranet merupakan infrastruktur teknologi informasi yang merupakan         pengembangan dari teknologi lama semacam LAN (Local Area Network) dan        WAN (Wide Area Network). Prinsip dasar dari intranet adalah dihubungkannya         setiap sumber daya manusia (manajemen, staf, dan karyawan) di dalam sebuah       perusahaan. Dengan adanya jalur komunikasi yang efisien (secara elektronis),     diharapkan proses kolaborasi dan kooperasi dapat dilakukan secara efektif,           sehingga meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal pengambilan keputusan.
            ekstranet
            Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih intranet karena adanya       hubungan kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya adalah       sebuah perusahaan yang membangun  interface  dengan sistem perusahaan       rekanannya (pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet inilah yang            menjadi cikal bakal terjadinya tipe E-Commerce B-to-B (Business-to-Business).
            internet.
            Internet adalah gerbang masuk ke dunia maya, dimana produsen dapat dengan      mudah menjalin hubungan langsung dengan seluruh calon pelanggan di seluruh             dunia. Di sinilah tipe perdagangan E-Commerce B-to-C ( Business-to-  Consumers ) dan C-to-C ( Consumers-to-Consumers ) dapat diimplementasikan     secara penuh.

7.      B2B dan B2C pada Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
·         E-commerce Business-To-Business (B2B) mengacu pada transaksi antar bisnis (perusahaan dengan perusahaan), di mana mereka bukanlah konsumen akhir. Hal ini melibatkan secara relatif sedikit orang-orang, secara umum yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem informasi kelompok perusahaan (Sistem Informasi Eksekutif/EIS).
·         E-commerce Business-To-Customer (B2C) mengacu pada transaksi antara suatu bisnis (perusahaan) dan konsumen akhir dari suatu produk

8.      Apliaksi Bisnis pada Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah: 
·         E-mail dan Messaging
·         Content Management Systems
·         Dokumen, spreadsheet, database
·         Akunting dan sistem keuangan
·         Informasi pengiriman dan pemesanan
·         Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
·         Sistem pembayaran domestik dan internasional
·         Newsgroup
·         On-line Shopping
·         Conferencing Online Banking

9.      Masalah Etika dan Kebijakan Publik dalam Perdagangan Elektronik
Beberapa permasalahan dalam perdagangan secara elektronik antara lain:
·         Masalah Hukum Perpajakan
·         Masalah Pembayaran Elektronik
·         Masalah Hukum Kontrak dan Pembuktian
·         Liabilitas/Tanggung Jawab
·         Hak Atas Kekayaan Intelektual
·         Perlindungan Konsumen
·         Permasalahan Privasi Hukum Perdata Internasional

10.  Contoh E-Commerce dalam Kehidupan Sehari-hari
            Salah satu contoh e-commerce atau perdagangan melalui jaringan elektronik, misanya Anda membeli baju lebaran dengan menggesekkan kartu kredit Anda pada hakekatnya adalah salah satu realisasi e-commerce dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda mengambil uang dari Mesin ATM juga bisa disebut e-commerce. Dan yang lebih canggih lagi, Anda membeli buku dari situs amazon.com, mengisi form pembelian, memasukkan nomor kartu kredit Anda , dan mengklik tombol Submit atau Buy dari Internet adalah e-commerce. Jadi , pada dasarnya e-commerce merupakan bentuk transaksi ekonomi yang dilakukan secara digital. Atau dengan kata lain, aktifitas ekonomi digital dapat dilakukan oleh siapa saja melalui Internet

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Perdagangan Elektronik atau E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.

Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
·         Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
·         Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
·         Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.

Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
·         Biaya tinggi.
·         Masalah keamanan.
·         Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.

Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik
a.       Mengumpulkan intelijen bisnis
b.      Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS).

Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
a.       Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
b.      Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
c.        Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR)
Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR), yaitu penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru.
d.      Menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik, diantaranya dapat berupa:
·         Sambungan langsung , perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum.
·         Jaringan bernilai tambah , disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
·         Internet , memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

B.     Saran
            Dari uraian diatas maka penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami sebagai penyusun.




DAFTAR PUSTAKA

Mcleod Raymond, P. Schell. 2009. Sistem Penunjang Keputusan. Jakarta : Salemba Empat Sutabri, T. 2004. Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta : Andi

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik

http://chochokye.wordpress.com/2009/12/29/1-perdagangan-melalui-jaringan- elektronik-e-commerce/

http://id.wikipedia.org/wiki