BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah
penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,
dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat
kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis
(e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana
secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing),
atau pemasaran online (online marketing), pemprosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dan sebagainya.
E-commerce merupakan bagian dari
e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau
surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti
halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan
promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester,
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan E-commerce?
2.
Apa saja manfaat yang diantisipasi dari
Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik?
3.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan
Elektronik
4.
Jalan menuju perdagangan melalui
jaringan elektronik
5.
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan
Elektronik
6.
Mekanisme Perdagangan Melalui Jaringan
Elektronik
7.
B2B dan B2C pada Perdagangan Melalui
Jaringan Elektronik
8.
Aplikasi Bisnis pada Perdagangan Melalui
Jaringan Elektronik
9.
Masalah Etika dan Kebijakan Publik dalam
Perdagangan Elektronik
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Perdagangan Elektronik
(E-Commerce)
Perdagangan Elektronik tau disebut dengan E-commerce
merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan
individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang
didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar. Perdagangan melalui
jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi
perusahaan. Banyak operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan
oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi.
Beberapa operasi lain mencakup hubungan perusahaan dengan kedelapan elemen
lingkungan.
Gambar : Delapan Elemen Lingkungan
Keuangan
|
SDM
|
Jasa Inf.
|
Manufaktur
|
Pemasaran
|
|
Pelanggan
|
X
|
X
|
|||
Pemasok
|
X
|
X
|
|||
Pemegang
Saham dan Pemilik
|
X
|
||||
Serikat
pekerja
|
X
|
X
|
|||
Masyarakat
Keuangan
|
X
|
||||
Masyarakat
Global
|
X
|
||||
Pesaing
|
X
|
||||
Pemerintah
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Sasaran perdagangan elektronik atau e-commerce adalah
menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala bentuknya di abad
elektronik. Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara penjual dan
pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis
secara elektronik. Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi. Secara garis besar,
e-commerce saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi business-to-business,
dan business-to-consumer.
2.
Manfaat yang diantisipasi dari
Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
a.
Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
b.
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat
keuangan yang lebih baik.
c.
Pengembangan atas investasi pemegang
saham dan pemilik yang meningkat.
3.
Kendala Perdagangan Melalui
Jaringan Elektronik :
a.
Biaya
tinggi
Maksudnya
ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di lakukan oleh kalangan menengah
keatas, tetapi ada juga dari kalangan
menengah kebawah untuk menekuni bisnis ini.
b. Masalah keamanan.
Yang
di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di ragukan, banyak juga yang
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
menyalah gunakan system seperti ini,
salah satu caranya yaitu dengan
menipu korban untuk melakukan apa saja,
maka dari itu ini merupakan kendala
yang sangat besar.
c. Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak
tersedia.
Perangkat
lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,maksudnyaa ia masih banyak
aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce,dan banyak aplikasinya pun masih terbatas atau
sedikit yang di keluarkan oleh
vendor,sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-commerce.
4.
Jalan menuju perdagangan melalui
jaringan elektronika.
a.
Mengumpulkan intelijen bisnis
Ada ungkapan “Jika anda ingin
membuat sup ayam, hal pertama yang anda perlukan adalah ayam”.
Logika yang sama dapat diterapkan :
“Jika
anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal pertama yang anda
perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.”
b. Membentuk
suatu sistem antar-organisasi (IOS).
5.
Strategi Perdagangan Melalui
Jaringan Elektronik
a.
Sistem Antar Organisasi
Sistem
Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait
sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal;
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Perusahaan yan membentuk
IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis. Para
mitra dagang tersebut ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Adapun manfaat
tersebut, yaitu:
1). Efisiensi
komparatif ; dengan bergabung dalam IOS, para mitra
dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang
lebih murah daripada pesaing mereka.
Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
Efisiensi
internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu
sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih
cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
Efisiensi antar-organisasi,
mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja
sama dengan perusahaan lain.
2). Kekuatan tawar menawar ;
kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan
dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan
dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3
metode dasar :
·
Keistimewaan produk yang unik.
·
Penurunan biaya yang berhubungan dengan
pencarian.
·
Peningkatan biaya peralihan.
Berikut ialah gambar mengenai
pemilihan strategi, metodologi dan teknologi E-Commerce:
Gambar : Pemilihan Strategi, metodologi dan
teknologi E-Commerce
b. Pertukaran data Elektronik / Electronic Data
Interchange (EDI)
Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama
dilakukan melalui jaringan. Namun
tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business- to-business dan melakukannya melalui
jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal.Elektronic
Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan
transaksi skala besar.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data
dalam bentuk yang terstruktur dan
dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan. Elektronic Data
Interchange (EDI) biasanya digunakan
antara pemasok dan produsen. Namun
sistem ini tidak memiliki fleksibilitas
yang cukup memadai untuk memenuhi
tuntutan pasar yang muncul sekarang
ini. Di internet, order produk saat ini
sudah dapat dilakukan dengan hanya
melihat katalog produk, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja
elektronik dengan menekan tombol mouse untuk menyelesaikan prosedur pembelian
setelah mengisi form order.
Gambar
: Format Standar untuk transaksi dasar Pertukaran Data Elektronik
Tingkat
penerapan EDI :
1.
Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set
transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2.
Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi
yang ditransmisikan ke sejumlah besar
mitra dagang.
3.
Pemakai tingkat 3, bukan cuma set
transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer
perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Sedangkan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah
perusahaan akan proaktif atau reaktif , yaitu:
1.
Tekanan pesaing.
Jika
perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para pesaingnya atau jika industri/asosiasi
perdagangan memberikan tekanan yang kuat,
perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
2.
Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu
perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain, perusahaan
akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3.
Kebutuhan intern
Jika perusahaan
melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk meningkatkan
operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
4.
Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah
perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif, dukungan manajemen puncak
selalu mempengaruhi keputusan.
Gambar : Pengaruh
internal dan lingkungan pada keputusan EDI
Pendekatan yang diambil akan
menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan
Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
·
Melakukan perencanaan proyek EDI yang
lebih baik.
·
Membangun hubungan yang lebih baik
dengan banyak mitra dagang.
·
Melakukan pekerjaan yang lebih baik
dalam mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain.
Perusahaan
EDI Menikmati Manfaat Langsung dan Tidak Langsung Manfaat tidak langsung,
diantaranya:
·
Mengurangi kesalahan
·
Mengurangi biaya
·
Meningkatkan efisiensi operasional
·
Meningkatkan kemampuan bersaing
·
Meningkatkan hubungan dengan mitra
dagang
·
Meningkatkan pelayanan pelanggan
Gambar : Manfaat langsung dan tidak
langsung perusahaan EDI
Selain itu, dengan Elektronic Data Ineterchange ini
perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran data baik didalam
internal organisasi ataupun dengan pihak stakeholder. Adapun keuntungan yang
akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI tersebut, yaitu:
·
Penghematan Biaya
Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan
ada biaya kertas, tidak ada biaya
penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
·
Kecepatan
Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime
pengiriman dokumen hanya kurang
dari 1 menit.
·
Keakuratan
Elektronic Data Ineterchange akan mampu menghasilkan
tingkat akurasi tinggi karena tidak
ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang
akan mengidentifikasi kesalahan dengan
cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
·
Keamanan
Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak
bisa dipalsukan.
·
Integrasi
Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara
EDI. Setiap unit didalam organisasi
akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.
Sedangkan hubungan Elektronic Data Interchange yang
umum, yaitu membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side)
dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side). Set transaksi
adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur. EDI memungkinkan terjadinya
Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik.
c. Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR)
Rancang Ulang Proses Bisnis, yaitu
penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru.
BPR mempengaruhi jasa informasi (IS)
dengan 2 cara :
·
Menerapkan BPR, untuk merancang ulang
sistem berbasis komputer yang tidak dapat dipertahankan lagi melalui
pemeliharaan sistem biasa.
·
Perusahaan menerapkan BPR untuk
bebrbagai operasi utamanya, usaha tersebutpasti menimbulkan dampak gelombang
yang mengakibatkan rancang ulang sistem berbasis komputer.
Teknik penerapan BPR :
·
Rekayasa mundur, proses menganalisis
suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemennya dan hubungannya serta
untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari
yang sekarang ada.
·
Restrukturisasi, transformasi suatu
sistem menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.
·
Rekayasa ulang, rancang ulang lengkap
suatu sistem dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya (rekayasa maju).
d.
Menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik
Menggunakan
teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik, diantaranya diantaranya
dapat berupa:7
1.
Sambungan
langsung, perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data
dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh
penyedia telekomunikasi umum.
2.
Jaringan
bernilai tambah, disediakan oleh penjual yang bukan
hanya menyediakan sir
kuit
tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3.
Internet, memungkinkan
suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan
para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.
6. Mekanise E-Commerce
Teknologi komputer dan telekomunikasi merupakan sarana
untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997), yaitu:
·
Mengolah data mentah menjadi informasi
yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen; dan
·
Mendistribusikan data atau informasi
tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan.
Dari beragam jenis aplikasi E-Commerce yang ada, secara
prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama, seperti yang terlihat pada gambar
di bawah ini.Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers)
di dunia maya. Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang
diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua
adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan
proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan. Jika
tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan
transaksi perdagangan dengan dua cara:
Secara konvensional (Standard Orders) seperti yang selama
ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan
produk atau jasa terkait.
Pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan
menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah,
sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.)
Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa
akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur
(Distribution).
1.
Bagi perusahaan yang melibatkan barang
secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan
berada.
2.
Jalur kedua disediakan bagi produk atau
jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang
berbentuk semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi
dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Contoh: electronic
newspapers, digital library, virtual school, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, melalui internet dapat
dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual
(Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur
konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele
conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di
atas, konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di
kemudian hari (Follow-On Sales).
Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk
komunitas E-Commerce, yaitu:
1.
Proses,
Proses
yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti
yang diperkenalkan oleh
Michael Porter:
Proses
utama terdiri dari:
·
inbound logistics,
·
production,
·
outbound logistics and distribution, o
sales and marketing, dan
·
services;
2.
Institusi
Untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce
harus bekerja sama dengan berbagai
institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Sebuah perusahaan dotcom
misalnya, dalam menjalankan prinsip- prinsip
perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier), pemilik barang (merchant), penyedia jasa
pembayaran (bank), bahkan konsumen
(customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang
diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis
(melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi).
3.
Teknologi
Secara operasional, faktor infrastruktur
teknologi akan sangat menentukan
tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis tulang
punggung teknologi informasi yang biasa
dipergunakan dalam konteks perdagangan
elektronik:
intranet,
Intranet merupakan infrastruktur teknologi informasi yang
merupakan pengembangan dari
teknologi lama semacam LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Prinsip dasar dari intranet adalah
dihubungkannya setiap sumber daya
manusia (manajemen, staf, dan karyawan) di dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya jalur komunikasi yang efisien (secara
elektronis), diharapkan proses
kolaborasi dan kooperasi dapat dilakukan secara efektif, sehingga meningkatkan kinerja
perusahaan dalam hal pengambilan keputusan.
ekstranet
Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih
intranet karena adanya hubungan
kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membangun interface
dengan sistem perusahaan rekanannya
(pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya tipe
E-Commerce B-to-B (Business-to-Business).
internet.
Internet adalah gerbang masuk ke dunia maya, dimana
produsen dapat dengan mudah menjalin
hubungan langsung dengan seluruh calon pelanggan di seluruh dunia. Di sinilah tipe perdagangan
E-Commerce B-to-C ( Business-to- Consumers
) dan C-to-C ( Consumers-to-Consumers ) dapat diimplementasikan secara penuh.
7. B2B dan B2C pada Perdagangan
Melalui Jaringan Elektronik
·
E-commerce Business-To-Business (B2B)
mengacu pada transaksi antar bisnis (perusahaan dengan perusahaan), di mana
mereka bukanlah konsumen akhir. Hal ini melibatkan secara relatif sedikit
orang-orang, secara umum yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem informasi
kelompok perusahaan (Sistem Informasi Eksekutif/EIS).
·
E-commerce Business-To-Customer (B2C)
mengacu pada transaksi antara suatu bisnis (perusahaan) dan konsumen akhir dari
suatu produk
8. Apliaksi Bisnis pada Perdagangan
Melalui Jaringan Elektronik
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan
e-commerce adalah:
·
E-mail dan Messaging
·
Content Management Systems
·
Dokumen, spreadsheet, database
·
Akunting dan sistem keuangan
·
Informasi pengiriman dan pemesanan
·
Pelaporan informasi dari klien dan
enterprise
·
Sistem pembayaran domestik dan
internasional
·
Newsgroup
·
On-line Shopping
·
Conferencing Online Banking
9. Masalah Etika dan Kebijakan Publik
dalam Perdagangan Elektronik
Beberapa permasalahan dalam perdagangan secara
elektronik antara lain:
·
Masalah Hukum Perpajakan
·
Masalah Pembayaran Elektronik
·
Masalah Hukum Kontrak dan Pembuktian
·
Liabilitas/Tanggung Jawab
·
Hak Atas Kekayaan Intelektual
·
Perlindungan Konsumen
·
Permasalahan Privasi Hukum Perdata
Internasional
10. Contoh E-Commerce dalam Kehidupan
Sehari-hari
Salah
satu contoh e-commerce atau perdagangan melalui jaringan elektronik, misanya
Anda membeli baju lebaran dengan menggesekkan kartu kredit Anda pada hakekatnya
adalah salah satu realisasi e-commerce dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda
mengambil uang dari Mesin ATM juga bisa disebut e-commerce. Dan yang lebih
canggih lagi, Anda membeli buku dari situs amazon.com, mengisi form pembelian,
memasukkan nomor kartu kredit Anda , dan mengklik tombol Submit atau Buy dari
Internet adalah e-commerce. Jadi , pada dasarnya e-commerce merupakan bentuk
transaksi ekonomi yang dilakukan secara digital. Atau dengan kata lain,
aktifitas ekonomi digital dapat dilakukan oleh siapa saja melalui Internet
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan Elektronik atau E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur
(manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries)
dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu
internet e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi
perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik.
Manfaat
yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
·
Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
·
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat
keuangan yang lebih baik.
·
Pengembangan atas investasi pemegang saham
dan pemilik yang meningkat.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan
Elektronik :
·
Biaya tinggi.
·
Masalah keamanan.
·
Perangkat lunak yang belum mapan atau
tidak tersedia.
Jalan
menuju perdagangan melalui jaringan elektronik
a.
Mengumpulkan intelijen bisnis
b.
Membentuk suatu sistem antar-organisasi
(IOS).
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
a.
Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi
(IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka
berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
b.
Pertukaran data Elektronik / Electronic Data
Interchange (EDI)
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah
transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara
langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
c.
Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR)
Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR), yaitu
penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru.
d.
Menggunakan teknologi perdagangan
melalui jaringan elektronik, diantaranya dapat berupa:
·
Sambungan langsung ,
perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para
mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia
telekomunikasi umum.
·
Jaringan bernilai tambah ,
disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit
tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit
itu bagi EDI.
·
Internet ,
memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan
para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.
B. Saran
Dari uraian diatas maka penulis menyadari bahwa banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran
yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami sebagai
penyusun.
Mcleod
Raymond, P. Schell. 2009. Sistem Penunjang Keputusan. Jakarta : Salemba
Empat Sutabri, T. 2004. Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta : Andi
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://chochokye.wordpress.com/2009/12/29/1-perdagangan-melalui-jaringan-
elektronik-e-commerce/
http://id.wikipedia.org/wiki
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.