Minggu, 15 Maret 2015

Peran IT dalam Menghadapi MDGS 2025

Pengertian MDGS
The Millennium Development Goals (MDGs) adalah delapan pembangunan internasional gol yang didirikan setelah KTT Milenium dari PBB pada tahun 2000, setelah adopsi Deklarasi Milenium PBB . Semua 189 negara anggota PBB pada saat itu (ada 193 saat ini) dan setidaknya 23 organisasi internasional berkomitmen untuk membantu mencapai kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

8 Pembangunan tersebut antara lain :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Mewujudkan pendidikan dasar
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Peran IT dalam menghadapi MDGS 
IT sangat berperan dalam menghadapi MDGS 2025 mendatang ini karena dalam mencapai 8 tujuan pembangunan tersebut diatas akan berjalan dengan baik , lancar , efisien jika didukung dengan adanya teknologi yang akan kita gunakan. Sebagai contoh "Untuk mencapai target akses universal pada 2019 Indonesia membutuhkan sekitar Rp 274,8 triliun atau sekitar 27 miliar USD untuk pengembangan air minum, sedangkan untuk pengembangan sanitasi layak dibutuhkan Rp 385,3 triliun atau sekitar 39 miliar USD," kata Djoko.

Menurut Djoko, dana sebesar itu tidak bisa hanya ditanggung oleh pemerintah sendiri. Pemerintah membutuhkan bantuan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah daerah, pengelola air minum dan sanitasi, pihak swasta, bank, lembaga internasional, negara donor, serta masyarakat luas.

Selain itu, Djoko juga sempat mengatakan bahwa pemerintah tidak hanya membutuhkan pembiayaan, namun juga teknologi inovatif. Inovasi tersebut ditujukan bagi penguatan kelembagaan, serta keberlanjutan penyediaan air baku.

Menurut pendapat saya ,
Saya setuju dengan adanya MDGs , karena Indonesia termasuk negara berkembang yang menjadi anggota pbb maka pemerintah sudah sebaiknya ikut serta dalam keputusan PBB tersebut . Untuk pencapaian MDGs sendiri sebenernya indonesia sudah mempunyai RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) mulai dari tahun 2005-2025 dalam rancangan RPJPN itu dibawahnya juga terdapat RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) . Dari rencana-rencana ini  jugasebenenarnya mulai tahun 2005 sudah ada pencapaian , tapi menurut saya  pemerintah harus lebih bebenah diri saja ,pembangunan di Indonesia  harus merata , jangan terpusat di kota kota besar contohnya ibu kota , sebaiknya diprioritasin untuk daerah-daerah khususnya di perbatasan .

MDGs bukan rencana PBB lagi memang setiap negara harus mempunyai visi misi yang menjadi visi misi MDGs juga , pemerintah harus bebenah diri lagi mulai dari yang pertama itu pengelolaan reformasi birokrasi nya terlebih dahulu dilanjutkan ke tekhnis nya seperti menekan angka kematian ibu , menekan penyakit HIV,  memperbanyak lapangan kerja, kemiskinan , pangan , infrastruktur nya ,dll.  Jadi bagaimana pengelolaannya terlebih dahulu jika pengelolaannya benar dilanjutkan ke tekhniksnya .

Pencapaian program mdgs ini hrus dilihat apa dampak negatifnya , sebenrnya pembangunan bangsa atau tujuan dari MDGs ini diperoleh dari keluarga bahagia dari yang middle dilanjutkan keatas, akan tetapi pejabat juga pun harus peduli akan hal ini , salah satu contohnya untuk mengurangi kemiskinan, ya ciptakan lapangan kerja terbuka , akses ekonomi dengan menggunakan ekonomi masyarakat dari daerah-daerah jangan terus dikembangkan di daerah- daerah yang bisa dikatakan daerah yang sudah maju ,seperti untuk membuka lapangan kerja juga tidak hrus mengandalkan investor asing,  harus dimulai dari daerah sendiri , jangan selalu mengandalkan pinjaman uang dari luar negeri ,sebab itu akan menambah beban negara sendiri

http://properti.kompas.com/index.php/read/2014/05/22/1443298/Pemerintah.Butuh.Dana.Besar.untuk.Pengembangan.Air.Minum.dan.Sanitasi

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.